Empat Alasan Ulama Aceh Pro Kontra pada Vaksin Polio Tetes

Proses membuat vaksin di Bio Farma
Proses membuat vaksin di Bio Farma

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH — Pengemuka agama di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh membahas kembali fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Nomor 03 Tahun 2015 tentang Vaksin Polio Tetes. Salah seorang ulama Aceh, Rasmudin mengatakan masih banyak masyarakat bahkan ulama di Aceh Barat pro-kontra terhadap halalnya vaksin polio tetes. “Karena itu hari ini diadakan diskusi dan sosialisasi untuk melahirkan sebuah kesepahaman,” kata Ketua Panitia Rasmudin di Meulaboh, Senin (9/11).

Dalam keputusan MPU Aceh terhadap fatwa tentang vaksin polio tetes menetapkan empat rumusan. Disebutkan bahwa vaksin polio tetes bagi balita adalah virus yang diambil dari penderita polio, dikembangkan dengan media ginjal janin kera berekor panjang yang berumur 120 hari, lalu dipisahkan dengan menggunakan Tripsin (enzim babi).

Kemudian ada yang menyatakan vaksin polio tetes adalah mutanajjis (barang terkena najis). Lalu disebutkan penggunaan vaksin polio tetes dalam kondisi darurat adalah dibolehkan.

Selanjutnya dalam taushiah diharapkan kepada pemerintah untuk mengupayakan vaksin polio tetes yang suci. Selain itu juga mengharapkan kepada pakar medis untuk memproduksi vaksin polio tetes yang suci. “Kami mendukung terhadap fatwa tersebut, yang intinya kita mengharapkan pemerintah memproduksi vaksin polio tetes yang suci,” tambah Ketua Badan Komunikasi Pengurus Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Aceh Barat, Khairul.

Lebih lanjut dia mengatakan, BKPRMI Aceh Barat sangat mendukung fatwa MPU Aceh Nomor 03 Tahun 2015 tentang Vaksin Polio Tetes demi kemaslahatan umat dan kesehatan anak meskipun masih ada pro-kontra di sejumlah kalangan masyarakat. Dia menyebutkan vaksin tersebut tidak diharamkan, tapi hanya sebatas mutanajjis. Karena bersinguhan dengan najis yang ada peluang disucikan. Hanya saja ulama di Aceh berharap ada upaya pemerintah memproduksi vaksin polio tetes yang suci.

“Vaksin ini mutanajis, dan dibolehkan untuk balita karena dalam kondisi darurat, kemudian pengharapan kepada pemerintah membuat vaksin pengganti, dalam hal ini Bio Farma mencari virus lain yang halalan thayib,” katanya menambahkan.

Pertemuan itu sendiri dihadiri unsur tokoh ulama Aceh Barat dan MPU, Wakil Ketua MPU Aceh Tengku H Faisal Ali, Kepala Sekretariat MPU Aceh Saifuddin Puteh dan unsur dinas kesehatan Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Barat, serta perwakilan dari Departemen Kesehatan RI.

sumber : http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/fatwa/15/11/09/nxjgp2384-empat-alasan-ulama-aceh-pro-kontra-pada-vaksin-polio-tetes

Berilmu Sepanjang Hayat

Kegiatan belajar mengajar di Papua Barat
Kegiatan belajar mengajar di Papua Barat

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dadang Kahmad

Baqi bin Makhlad, seorang murid Imam Ahmad Bin Hanbal, layak menjadi teladan bagi para pencari ilmu. Ketika berusia 20 tahun, ia melakukan perjalanan dari Andalusia menuju Baghdad dengan berjalan kaki demi mencari ilmu.

Ia rela menempuh perjalanan yang begitu panjang, melewati padang pasir, melintasi lautan, dan mendaki pegunungan. Upaya itu dilakukan Baqi bin Makhlad untuk belajar hadis pada ulama terkemuka bernama Imam Ahmad bin Hambal.

Di tengah perjalanan ke Kota Baghdad, ia mendengar kabar bahwa Imam Ahmad bin Hanbal sedang menghadapi ujian.Saat itu, Imam Ahmad bin Hanbal berkukuh pada pendapatnya bahwa Alquran bukanlah makhluk.

Akibatnya, penguasa melarang sang imam untuk mengajar atau membuka majelis ilmu. Ia dipenjara di rumahnya. Mengetahui hal itu, Baqi pun bersedih. Namun, langkahnya untuk berguru pada sang imam tak berhenti.

Ia tetap melanjutkan perjalanan ke Baghdad. Setibanya di ibu kota Dinasti Abbasiyah, Baqi meletakkan perbekalannya dan pergi menuju Masjid Agung. Ia lalu pergi mencari rumah Imam Ahmad bin Hanbal.

Ia kemudian mengetuk pintu dan mengucap salam dan Imam Ahmad pun menjawab salam serta membuka pintu. “Aku adalah orang yang asing di negeri ini dan ingin mencari ilmu, tidaklah aku melakukan perjalanan mencari ilmu ini kecuali kepadamu,” ujar Baqi.

Imam Ahmad lalu bertanya, “Dari manakah asalmu?” “Dari Barat jauh. Aku mangarungi lautan untuk menuju ke sini,” jawab Baqi. Sang imam lalu berkata, “Tempat tinggalmu jauh sekali, dan sebetulnya aku ingin membantumu, tetapi aku sedang dalam tahanan rumah dan tidak boleh mengajarkan sesuatu.”

“Wahai Abu Abdillah (sebutan Imam Ahmad)… aku adalah orang yang asing, tidak ada satupun dari orang Baghdad yang mengenaliku. Jika engkau mau aku akan datang kepadamu setiap hari sebagai seorang pengemis kemudian aku ketuk pintu rumahmu aku meminta sedekah, kemudian engkau membacakan kepadaku walaupun satu hadis dalam sehari,” ucap Baqi.

“Baiklah…,” ujar Imam Ahmad bin Hanbal. “Engkau boleh seperti itu tetapi dengan syarat tidak menceritakannya kepada para pencari hadis yang lain karena nanti mereka akan iri kepadamu.”

Kisah di atas memberi pesan pada kita, sejauh apa pun jarak akan ditempuh oleh orang-orang yang haus akan ilmu dan kebenaran. Orang terdahulu lebih baik keluar dari tempat tinggal untuk hijrah dari kondisi kebodohan.

Mencari ilmu atau belajar adalah proses yang harus dilakukan terus-menerus meskipun kita tidak lagi berada di lingkungan sekolah atau universitas.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim).

Ilmu begitu penting dalam kehidupan umat manusia yang hendak mempertebal keimanan. Karena, ilmu dan keimanan laiknya dua sisi mata uang logam yang tidak terpisahkan.

Tanpa ilmu pengetahuan, keimanan kita bakal keropos. Sedangkan, tanpa keimanan, ilmu kita laksana kapal terbang tak berpilot, dapat mencelakakan para penumpang.

Itulah mengapa Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu berlapang-lapang dalam majelis keilmuan (QS al-Mujaadilah [58]: 11). Di dalam Islam, belajar harus terus-menerus dilakukan tanpa mengenal usia, waktu, dan kesempatan.

Karena itu, ketika prinsip belajar sepanjang hidup tidak kita tanamkan dalam keyakinan, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggutnya. Tetapi, dengan mewafatkan para ulama cendekia sehingga tidak lagi tersisa seorang alim.

Dengan demikian, orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan,” (HR Mutafaqalaih). Wallahu alam.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/15/11/07/nxfgh8301-berilmu-sepanjang-hayat

Amal Terbaik

bri-memberi-bantuan-pada-korban-merapi-_130918114645-810

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Iu Rusliana

Suatu hari Abu Dzarr bin Jundah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Iman kepada Allah dan berjuang di jalan-Nya.

Aku bertanya, “Memerdekakan budak yang bagaimana yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memerdekakan budak ketika sangat disayangi tuannya dan yang paling mahal harganya.

Aku bertanya, “Seandainya aku tidak mampu berbuat yang sedemikian, lalu bagaimana?” Beliau menjawab, “Kamu membantu orang yang bekerja atau kamu menyibukkan diri agar hidupmu tidak sia-sia.

Aku bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tidak mampu melakukan sebagian pekerjaan itu? “Beliau menjawab, “Janganlah kamu berbuat kejahatan kepada sesama manusia, karena sesungguhnya yang demikian itu termasuk sedekah untuk dirimu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis di atas menunjukkan betapa banyak jalan untuk kebaikan. Iman menjadi amalan yang paling utama, bahkan menduduki peringkat teratas. Tentu saja bukan tanpa sebab, tanpa iman yang kokoh, sikap tauhid, segala amal kebaikan menjadi tak ada nilai spiritualnya.

Iman kepada Allah Yang Maha Kuasa menjadi sarana pembebasan manusia dari penghambaan pada yang lainnya. Tidak ada lagi tuhan-tuhan kecil yang diperhamba, selain Tuhan sejati, Allah SWT.

Rasulullah Saw bersabda, “ Iman itu mempunyai tujuh puluh atau enam puluh lebih cabang, yang paling utama adalah ucapan Laa Ilaaha Illallah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Sedangkan malu adalah cabang dari iman.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam praktiknya, ikhlas dalam seluruh kegiatan ibadah merupakan kunci untuk memperoleh amalan terbaik. Firman Allah SWT, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus,” (QS Al-Bayyinah:5).

Niat yang tulus dalam beribadah tentu menjadikan setiap kebaikan memiliki keutamaan yang lebih di hadapan Allah.

Rasul bersabda, “Setiap amal disertai dengan niat. Setiap amal seseorang tergantung dengan apa yang diniatkannya. Karena itu, siapa saja yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya diterima dan diridhai Allah dan Rasul-Nya. Tetapi barang siapa yang melakukan hijrah demi kepentingan dunia, atau karena wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya akan mendapat apa yang menjadi tujuannya,” (HR Bukhari Muslim).

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/15/11/09/nxinwx301-amal-terbaik

Mengejar Tobat

air-mata-tobat-ilustrasi-_140220114829-922

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh; Ahmad Syaikhu

Acap kali manusia melalaikan atau bahkan mengabaikan kealpaan-kealpaan yang dilakukan. Sehingga, kelalaian dan pengabaian itu menjadi kebiasaan yang dianggap lumrah.

Padahal, hal itu bisa berdampak kepada dirinya atau merugikan orang lain. Inilah posisi di mana seseorang merasa dirinya bersih dari noda dan dosa.

Ibnu Athaillah as-Sakandary dalam kitabnya, al-Hikam, memasukkan sebuah kajian penting yang senada dengan itu. Ma’shiyyatun auratsat dzullan wahtiqaran khoirun min tha’atin awratsat ‘izzan wastikbaaran,“Kemaksiatan yang melahirkan rasa hina dan butuh pada Allah SWT lebih baik daripada ketaatan yang melahirkan sikap merasa mulia dan sombong.”

Tidak ada manusia yang terbebas dari belenggu dosa meski hanya sebesar biji zarah. Hal ini karena kealpaan dan kelupaan melekat pada dirinya.

Sebaik-baik manusia bukanlah yang dapat mengelak dari dosa, tetapi sebaik-baik manusia adalah dia yang selalu mengiringi langkahnya dengan merefleksikan dosa-dosa yang diperbuat.

Sikap peka terhadap dosa bukan hanya menyelamatkan manusia dari azab neraka. Tetapi juga melindungi manusia dari kegelapan dan kesengsaraan di dunia.

Kepekaan itu akan melahirkan empati dan simpati sehingga tidak akan sekali-sekali mendekati sesuatu yang bukan haknya, apalagi memperkaya diri dengan menyengsarakan dan membahayakan orang lain.

Dalam hal itu, ketika manusia tidak mengetahui keutamaan yang diberikan Allah SWT kepada orang yang bertobat, ketika itu dia tidak akan mempercepat tobatnya.

Ibnu Qayyim al-Jauzi menyebutkan, “Sesungguhnya senjata yang disenangi oleh setan untuk melumpuhkan orang untuk melakukan kebaikan adalah taswif, yaitu menunda kebaikan.

Maka itu, dalam beberapa ayat Allah SWT menyeru agar manusia segera mengejar ampunan Allah SWT, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran [3]: 133).

Bahkan berlomba, “Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya.” (QS al-Hadid [51]: 21).

Bukankah Allah SWT mencintai manusia yang senantiasa berintrospeksi diri dari kealpaan-kesalahannya. “… Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS al-Baqarah [2]: 222). n

sumber : http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/15/11/09/nxj78610-mengejar-tobat

Republika Dukung Penuh Islamic Book Fair 2016

ibf-_140205142519-384

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pameran buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF)  Ikapi DKI ke-15 tahun   2016 akan digelar di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, 26 Februari hingga 6 Maret 2016.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2016 pun Harian Republika menjadi media partner Islamic Book Fair. “Sejak IBF pertama, Harian Republika menjadi media partner IBF. Kini, kami pun siap menjadi media partner IBF 2016,” kata Direktur PT Republika Media Mandiri (RMM) Arys Hilman Nugraha kepada Republika, Senin (9/11).

Ia menambahkan, sebagai media partner, Harian Republika akan memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan IBF 2016. “Kami  menyupport sepenuhnya IBF 2016, agar sukses. Dukungan tersebut antara lain melalui iklan maupun pemberitaan, baik di koran cetak, Republika Online, video dan jaringan sosmed Republika,” papar Arys yang juga Chief Excecutive Officer (CEO) Republika Penerbit.

Selain itu, kata Arys Hilman, Republika juga akan tampil mengisi acara di ajang IBF 2016. “Kami akan mengadakan bedah buku ‘Pulang’ karya Tere Liye dan novel ‘Ayat-Ayat Cinta 2’ karya Habiburrahman El-Shirazy di panggung IBF 2016,” ungkap Arys Hilman Nugraha.

Dukungan terhadap IBF 2016 terus mengalir dari berbagai tokoh, terutama ulama maupun pejabat. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan IBF Ikapi DKI. Hal itu dia nyatakan saat menerima  Pengurus Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta dan Panitia IBF Ikapi DKI 2016 di kantor Kemenag Jakarta, Jumat (6/11).

“Setelah mendengar penjelasan kami mengenai IBF Ikapi DKI, Pak Menteri Agama menyatakan menyambut baik kegiatan pameran buku Islam ini  dan seharusnya pemerintah turut mendukung IBF ini. Bahkan Menag juga menyatakan Kemenag akan membuka stan di IBF 2016,” kata Ketua Ikapi DKI Afrizal Sinaro kepada Republika, Sabtu (7/11).

Pimpinan Tazkia Group Dr Muhammad Syafi’i Antonio juga menyatakan siap menyukseskan IBF Ikapi DKI 2016. “Saya mendukung sepenuhnya IBF 2016. Tazkia akan membuka stan di IBF 2016. Saya pun siap mengisi acara di IBF 2016,” kata Syafi’i Antonio saat menerima Panitia IBF Ikapi DKI 2016 di kediamannya, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (8/11).

Sebelumnya, sejumlah ulama telah menyatakan dukungannya terhadap IBF 2016. “Mereka antara lain Prof  Dr  KH Didin Hafihuddin, Prof  Dr Nasaruddin Umar, Ustadz Bachtiar Nasir Lc, dan Ustadz Yusuf Mansur,” tutur Ketua Panitia IBF DKI 2016 M Anis Baswedan.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/11/09/nxjqke374-republika-dukung-penuh-islamic-book-fair-2016

Warga Muslim Dilarang Dirikan Pemakaman Islami di Minneapolis

Komunitas Muslim di Minnesota berkumpul di Kantor Dewan Hubungan Islam Amerika, menyatakan kecaman terhadap pembunuhan dan kekerasan yang dipicu oleh film anti-Islam.
Komunitas Muslim di Minnesota berkumpul di Kantor Dewan Hubungan Islam Amerika, menyatakan kecaman terhadap pembunuhan dan kekerasan yang dipicu oleh film anti-Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS — Dewan hubungan di Amerika-Islam Minnesota (CAIR-MN) menuduh bahwa dewan pengurus Castle Rock Township melakukan diskriminasi berdasarkan agama. Mereka ingin menyelidiki apakah menolak usulan pemakaman Islami, termasuk melanggar undang-undang federal.

Kelompok hak-hak sipil Islam ingin Kejaksaan Amerika menyelidiki apakah pihak berwenang di sebuah kota pinggiran Minneapolis bertindak dengan bias sebagai anti-Islam, ketika mereka menolak pemakaman Islami yang diusulkan pada 2014.

“Ini benar-benar menyedihkan ketika Muslim Minnesota ditolak usulannya untuk mendirikan tempat peristirahatan terakhir mereka hanya karena iman mereka,” kata Direktur Eksekutif grup Jaylani Hussein yang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada pekan lalu, menurutAljazeera, Senin (2/11).

Ben Petok, juru bicara Kejaksaan Amerika, mengatakan bahwa segera setelah permintaan datang, pengacara Amerika Andy Luger secara pribadi mengundang mereka untuk menyajikan kasusnya ke kantornya untuk di-review.

Menurut CAIR-MN, pihak pengelola Castle Rock Township menolak permohonan yang diajukan oleh pemilik properti asli untuk usulan pemakaman Islami yang terletak di kota tersebut. Properti kemudian dijual ke Asosiasi pemakaman Al Maghfirah yang juga mengusulkan permohonan untuk pemakaman Islami. Kendati pihak pengelola menolak untuk memeriksanya karena usulan sudah ditolak.

CAIR-MN menyatakan, pada saat itu penggunaan pemakaman yang diizinkan adalah yang ada di daerah yang bersangkutan. Kemudian, Komisi perencanaan Castle Rock merekomendasikan bahwa pihak pengelola harus menyetujui izin penggunaan bersyarat dengan kondisi tertentu.

Setelah penolakan bersyarat menggunakan izin, pengelola Castle Rock Township mengubah peraturan zonasi. Sehingga, penggunaan makam tidak lagi yang diizinkan di daerah zonasi lokasi tanah terletak.

Menurut notulen rapat dewan pengurus pada 11 Agustus 2014, Wakil Ketua Russ Zellmer mengatakan, patokannya sebesar 70 acres. Menurut dia, ukuran itu besar untuk sebuah pemakaman dan akan mengakibatkan banyak dasar pengenaan pajak yang akan menjadi tanggungan perkampungan.

Zellmer juga menyatakan kekhawatiran bahwa itu akan menjadi diskriminasi karena fasilitas pemakaman itu tidak akan terbuka untuk umum. Para pejabat di Castle Rock Township, 30 mil di sebelah tenggara Minneapolis, juga menolak berkomentar kepada pers Pioneer St Paul, pekan lalu.

Asosiasi pemakaman Al Maghfirah telah mengajukan gugatan di Dakota County. Sidang dijadwalkan untuk Selasa. CAIR-MN ingin pemerintah untuk segera memutuskan apakah penolakan penggunaan lahan untuk pemakaman agama tersebut melanggar.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/11/02/nx6gg0385-warga-muslim-dilarang-dirikan-pemakaman-islami-di-minneapolis

Jadi Korban Serangan Keji, Muslimah Australia Trauma

Muslimah Australia bercadar
Muslimah Australia bercadar

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH — Seorang Muslimah berhijab dilaporkan mengalami serangan keji berupa pukulan keras di kepala hingga terjatuh saat berjalan di tengah kota Melbourne, Australia, Kamis petang.

Perempuan tersebut berusia 21 tahun dan kejadian itu menimbulkan trauma di kalangan Muslim di Melbourne.
Korban dinyatakan didekati seorang pria bertato berbusana tanpa baju atasan, yang langsung memukul kepala perempuan tersebut hingga tersungkur.

Ketika korban sudah tersungkur pun, pelaku masih memukul kepala korban. Pada saat ini, pihak berwenang memburu pelaku, yang terekam gambarnya di video pemantau terdekat. Sosok pria itu disebut-sebut berjenggot dan memiliki tato di lengan atas kanan.

Polisi masih mendalami apakah serangan itu berlatar belakang rasisme atau semata-mata serangan acak.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/10/30/nx11ge313-jadi-korban-serangan-keji-muslimah-australia-trauma

Duh… Polisi Australia Periksa Sesi Pemotretan Hijab

muslimah-australia-_131015162827-542

REPUBLIKA.CO.ID, SIDNEY — Sebuah pemotretan hijab house diperiksa kepolisian Australia. Ironisnya, pemeriksaan tersebut dikarenakan model pada sesi pemotretan itu menggunakan pakaian berbendara militan.

Pemilik Hijab House, Tarik Houchar mengaku bingung dengan tindakan aparat yang meminta model mengganti pakaian yang dikenakan.  “Saya masih bingung bagaimana polisi bisa salah menilai pakaian biasa sebagai bendera. Saya sedih dengan semua itu. Kami pasti menjadi sasaran karena kami memiliki model yang menggunakan jilbab.” kata Tarik Houchar, pemilik label Hijab House, seperti dilansir OnIslam, Selasa (3/11).

Insiden ini terjadi pada Senin (2/11) kemarin, ketika sedikitnya lima petugas meyela sesi pemotretan di luar museum pangkala militer Victoria Barracks, Sydney.  Sebuah video yang diambil oleh Murat Turkeli, menunjukkan petugas polisi berbicara dengan Houchar, para staf, dan beberapa model.

Ketika dikonfirmasi, Polisi NSW membenarkan mereka melakukan pemeriksaan pada pemotretan itu, termasuk kepada para penata gaya dan juru foto. “Polisi berbicara dengan sekelompok orang di luar Victoria Barracks di Paddington kemarin,” kata juru bicara Kepolisian NSW.

Houchar yang mempertanyakan intimidasi yang dilakukan petugas. “Anda mungkin harus berhenti menggantung pakaian Anda di tali jemuran, atau Anda akan mendapati polisi masuk ke halaman Anda,” tulis Houchar.

Pakaian putih dan pink merupakan koleksi terbaru dari Hijab House yang akan dirilis. Sebagai salah satu merek fashion hijab terbesar dunia, Hijab House meyakini mereka menjadi sasaran karena model yang menggunakan hijab.

Didirikan pada tahun 2011, label busana itu telah memiliki lebih dari 120.000 pengikut di Instagram, dan lebih dari 270.000 orang menyukainya di Facebook.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/11/03/nx8o9n313-duhpolisi-australia-periksa-sesi-pemotretan-hijab

GP Ansor Sesalkan Bupati Manokwari Larang Pembangunan Masjid

ketua-umum-gp-ansor-nusron-wahid-_151104234600-233

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid menyesalkan keberadaan Surat Bupati Manokwari, Papua Barat, tentang larangan pembangunan masjid di kampung Andai distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.

“Saya dapat info dari jaringan kami di Papua, ada surat Bupati Manokwari Nomor 450/456 yang ditujukan kepada panitia pembangunan masjid di Andai Distrik Manokwari Selatan agar menghentikan pembangunan masjid dengan alasan rawan menimbulkan konflik. Surat itu tertanggal 1 November 2015,” ujar Nusron di Jakarta, Rabu (4/11).

Menurut dia, jika surat Bupati Manokwari Nomor 450/456 itu benar adanya, maka jelas bahwa hal itu masuk kategori kebijakan yang mendukung dan melegitimasi praktik intoleran karena alasan yang disampaikan dalam surat itu klise dan mengada-ada yang nyata-nyata mengangkangi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Artinya, landasan surat tersebut masih menggunakan logika mayoritas dan minoritas.

“Kita itu NKRI, acuan aturannya adalah UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila. Kan jelas dalam konstitusi kita, di UUD 1945 bahwa masalah agama dan menjalankan ibadah itu dijamin bagi setiap warga negara,” katanya.

Nusron mengatakan, kalau memang Pemda Manokwari mengklaim bahwa pemerintah tidak melarang pembangunan tempat-tempat ibadah, dan juga menyadari bahwa negara ini dibangun di atas kemajemukan yang berlandaskan Pancasila, harusnya surat pemberhentian pembangunan masjid tersebut tidak pernah ada.

Ketua PBNU ini menegaskan, argumentasi Bupati Manokwari bahwa pembangunan tempat ibadah tersebut harus mengikuti aturan yang berlaku, menghargai kearifan lokal dan karekteristik daerah tersebut, sehingga tidak menimbulkan gejolak yang berdampak pada timbulnya konflik antar-umat beragama justru menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak hadir dalam menjamin keberagaman di daerah yang dipimpinnya.

“Kalau memang konsisten dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebhinekaan, maka tidak perlu ada surat pemberhentian pembangunan masjid di Manokwari. Karena di NKRI ini tidak ada apa itu yang namanya kota injil maupun kota alquran. Yang ada, semua daerah adalah Indonesia,” tegasnya.

Makanya, demi tegaknya Pancasila, UUD 1945, dan juga menjaga NKRI, Ansor selalu menekankan bahwa keberagaman dan beribadah adalah hak yang harus dijamin keamanannnya oleh negara.

Untuk itu pula, GP Ansor selalu berada di garda terdepan untuk menentang setiap kali ada praktik intolerans, baik itu di daerah yang mayoritas Kristiani seperti di Papua, maupun di daerah yang mayoritas Islam seperti di Aceh dan daerah lain di Indonesia.

“Tidak hanya mengecam praktik intolerans seperti terjadi di Manokwari, kami juga mengecam pembakaran gereja di Aceh. Bahkan, kita juga selalu ikut bersama-sama menjaga umat minoritas untuk bisa menjalankan ibadah dengan aman. Banser itu rutin menjaga gereja setiap Natal,” tuturnya.

Sebelumnya, ribuan umat Kristiani di Manokwari, Papua Barat pada Kamis (29/10) menggelar aksi unjuk rasa. Tuntutan mereka adalah meminta Pemerintah Kabupaten Manokwari tidak mengeluarkan izin pembangunan masjid dan aktivitas lainnya di Distrik Andai, Kecamatan Manokwari Selatan.

Alasannya karena Manokwari merupakan tanah Injili sehingga tak semestinya ada masjid berdiri. Bahkan, massa yang sama juga mendesak DPRD segera menuntaskan rancangan peraturan daerah (ranperda) tentang Manokwari sebagai Kota Injil.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/11/05/nxavhk334-gp-ansor-sesalkan-bupati-manokwari-larang-pembangunan-masjid

Kitab Klasik ini Ungkap Semut Pun Berpuasa 10 Muharram

kitab-karangan-ibn-al-mibrad-_151104072920-885

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Beberapa waktu yang lalu, tepatnya Jumat (23/10), Hari Asyura, 10 Muharram menyapa umat Muslim. Pada hari itu, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa. Meskipun sunat, tetapi keutamaannya tak boleh dilupakan.

Abu Hurairah menukil sebuah riwayat tentang keistimewaan puasa Asyura. Dijelaskan bahwa, puasa yang lebih utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Muharram. Dan, shalat yang lebih utama derajatnya setelah shalat wajib ialah shalat tahajjud.

Kitab klasik karangan Imam Yusuf bin Hasan bin Abd al-Hadi al-Maqdisi ad-Dimasyqi al-Hanbali ini, yang berjudul Ma’arif al-In’am wa Fadhl as-Syuhur wa al-Ayyam ini mengungkap keutaman-keutamaan 10 Muharram tersebut.

Ada banyak keutamaan berpuasa Muharram. Riwayat Abu Qatadah al-Anshari menyebut, puasa Asyura menutupi dosa tahun yang lalu. Dosa yang dimaksud itu, menurut Imam Nawawi, adalah dosa kecil dan bukan dosa besar. Keutamaan lain, seperti dijelaskan oleh Ibnu Abbas.

Ia mengatakan bahwa, tidaklah Rasulullah berpuasa dan mencari keutamaannya atas hari-hari yang lain, kecuali puasa pada hari ini (Asyura). Dan, tentunya, berpuasa Asyura adalah  bentuk mengikuti sunah Nabi Musa AS atas rasa syukur telah diselamatkan Allah dari kejaran tentara Firaun.

Bahkan Ibn al-Mibrad menyebutkan fakta mencengangkan, bahwa tak hanya umat manusia yang berpuasa pada 10 Muharram, binatangpun turut berpuasa 10 Muharram. Suatu ketika, Khalifah Dinasti Abbasiyah, al-Qadir Billah, terheran dengan semut yang enggan memakan roti pemberiannya. Tiap hari, kebiasaan itu ia lakukan. Tapi entah mengapa, pada siang hari itu, roti-roti yang ia berikan masih utuh.

Ia pun lantas menanyakan kejadian aneh itu kepada para penasehatnya.
Mereka menjawab, alasan semut tidak menyantap roti tersebut lantaran hari itu adalah 10 Muharram. Kisah yang sama juga pernah dicermati oleh seorang alim, Fath bin Syukhruf.”Roti yang tiap hari aku berikan kepada semut, tidak mereka makan ketika 10 Muharram,” katanya.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/11/04/nx9lew320-kitab-klasik-ini-ungkap-semut-pun-berpuasa-10-muharram